Semua mata tertuju pada
satu cita-cita, tertuju pada harapan masa depan yang akan di gapai. Berharap penuh
pasti pada sejuta impian untuk kehidupan yang lebih baik kelak. Menjadi generasi
baru yang akan melanjutkan estafet kaum cendekia untuk melaksanakan tri dharma
perguruan tinggi.
Generasi silih berganti,
menempati ruang kosong bangku perkuliahan, laboratorium, perpustakaan,
taman, dan sejut aktivitas yang akan menjadi rutinitas sehari-hari. Canda tawa,
hingga pada akhirnya tiba beramai-ramai menempati graha widya wisuda untuk menjalankan
amanah bangsa sebagai seorang sarjana, bahagia menjadi mahasiswa akan terkenang
sepanjang massa.
Mahasiswa IPB dengan
sejuta harapan, berharap menjadi sarjana yang mampu membangun bangsa. Hingga
pada akhirnya harapan kadang tak selalu sesuai dengan kenyataan. Tak ada
peristiwa yang tak ada hikmahnya, ada banyak pelajaran jika kita melihat sedikit
saja atas semua kejadian yang kita alami. Karena Allah selalu punya rencana
yang jauh lebih istimewa dari apa yang kita pikirkan.
Keberhasilan memang
belum bisa dinikmati sekarang dan tidak secepat mungkin untuk bisa dinikmati, ada
proses yang panjang dalam mencapai puncak keberhasilan., karena sukses hanya
masalah perkara waktu, selama mau usaha dan yang penting tak lupa untuk
senantiasa berdoa kepada yang maha kuasa, mimpi tak hanya dikepala tetapi dalam
tindakan nyata.
Merantau di kota
seberang bukan perkara mudah, ada banyak hal yang perlu dibiasakan, rindu
keluarga sudah pasti tertancap dalam dada, bahkan keinginan untuk kembalipun
semakin membara. Namun cambuk semangat dan doa orang tua yang menjadi senjata untuk terus bertahan, karena kita yakin bahwa sukses bukan perkara yang
mudah, akan ada banyak pengorbanan untuk melaluinya, bukan hanya rasa rindu,
tetapi waktupun akan turut dikorbankan.
Tidak ada sedikitpun kesalahan menjadi sarjana
pertanian, karena sejatinya kitalah penyelamat Indonesia. Kesulitan sudah
terjadi dimana-mana, kemiskinan yang semakin merajalela, kini saatnya kitalah
yang akan menjadi garda terdepan sebagai penyelamat Bangsa. Karena hidup atau
matinya suatu Bangsa kini ada di tangan kita. Sejuta prestasi, sejuta aktivitas
akan menjadi saksi bahwa sebenarnya tugas mahasiswa bukan saja memikirkan masa
depan pribadi semata, tetapi ada amanah yang tertanam dalam pundak untuk menolong
nasib para petani, nelayan yang menjadi korban kerasnya hidup mempertahankan
integritas Bangsa.
Selamat berjuang gardha
adhikarya, selamat meempuh perjalanan menuju pintu sukses yang semakin teruka
lebar. Mari tingkatkan harapan untuk bisa berjuang bersama membangun bangsa. Membangun
pertanian Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar