Sendiri adalah kebiasaanku menghadapi hari-hari yang membosankan, tak ada gelak tawa, tak ada rasa bahagia tatkala hati ini merasakan kegundahan yang luar biasa, tatkala hati yang sedang gelisah, pikiran yang sedang kacau, dan tidak ada tempat diri ini untuk bersandar mencurahan semua luapan emosi, sedih. Aku selalu duduh seorang diri, melihat sebelah kiri kananku bersama seluruh rekan yang senantiasa memberikan kebahagiaan.
Namun siapa sangka pertemuan kita bukan diawali dari sebuah perkenalan, sudah cukup lama kita mengenal dalam satu organisasi syiar islam, rasa yang tak pernah tumbuh dari hati namun kini semua berubah, kita dipersatukan bukan dari kebersamaan, bukan pula dari tegur sapa layaknya seorang yang basa-basi, tetapi kita dipersatukan saat Allah memberikan kita cobaan masing-masing sampai dimana kita merasa bertahan dengan ujian Nya. Tak kusangka persahabatn kita diawali dari hal hal yang sangat biasa, namun kita jalani dengan hari-hari yang luar biasa.
Tak terasa kini sudah hampir empat tahun persahabatan kita, sebuah pertemuan sederhana yang mengikat jiwa dan raga. Banyak kenangan manis yang banyak kita lakukan, banyak keindahan yang sudah kau kenang, aku tahu saat ini kita memang dipisahkan oleh jarak yang menyulitkan sebuah pertemuan bagi kita, di sela-sela kesibukanmu menjalankan amanah akademis tapi yakinlah bahwasanya ikatan hati tak pernah bisa putus kala Allah yang menjadi saksi bagaimana kuatnya persahabatn kita.
Sahabat, kita pernah mengecap dan mencumbui malam untuk berkeliling indahnya kota metropolitan dengan hiasan-hiasan mewah sebuah lampu-lampu berwarna. Apakah engkau juga ingat hampir setiap pagi kita berangkat sekolah bersama dengan goesan sepeda, kayuhan yang cepat sampai keringat keluar deras tatkala jam sudah menunjukkan bahwa kita hampir telat agar tak kena hukuman dari guru disekolah.
Sahabat, empat tahun bukanlah waktu yang sedikit, banyak kenangan manis yang kau tinggalkan, banyak kenangan indah yang kau tempelkan pada memori ini, kita telah banyak mengeluarkan air mata, kita tak pernah saling berselisih, kita tak pernah saling berjauhan. Nasihatmu adalah mutiara bagiku, Bentakanmu adalah teguran bagiku kala sifat keras kepalaku muncul dihadapanmu, namun kau tak pernah lupa untuk memberikan uluran tanganmu saat diri ini susah, engkau memberikan pelukanmu saat diri ini dalam kondisi terpuruk.
Sahabat, gelar sarjana kini sudah tak lama lagi akan kita raih, apakah engkau senang? aku sangat senang jika melihatmu dapat menggapai seluruh impianmu, meski kekecewaan pernah datang pada kita, saat kita tak bersama meraih perguruan tinggi yang kita tuju, tapi itu bukanlah hambatan bukan pula hukuman, semua ada hikmah dibalik keputusan yang Allah berikan. Kini engkau terlihat jauh lebih baik ditempat ini, aku sangat senang manakala melihatmu nanti dengan menggelar dan membawa semua impian yang sudah kau gapai saat bertemu denganku.
Semoga engkau sukses disana, raih impianmu semoga kita dapat dipertemukan entah dimana dan dengan siapa kita nanti...
0 komentar:
Posting Komentar