Selasa, 28 Juni 2016


Semua mata tertuju pada satu cita-cita, tertuju pada harapan masa depan yang akan di gapai. Berharap penuh pasti pada sejuta impian untuk kehidupan yang lebih baik kelak. Menjadi generasi baru yang akan melanjutkan estafet kaum cendekia untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

Generasi silih berganti, menempati ruang kosong bangku perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, taman, dan sejut aktivitas yang akan menjadi rutinitas sehari-hari. Canda tawa, hingga pada akhirnya tiba beramai-ramai menempati graha widya wisuda untuk menjalankan amanah bangsa sebagai seorang sarjana, bahagia menjadi mahasiswa akan terkenang sepanjang massa.

Mahasiswa IPB dengan sejuta harapan, berharap menjadi sarjana yang mampu membangun bangsa. Hingga pada akhirnya harapan kadang tak selalu sesuai dengan kenyataan. Tak ada peristiwa yang tak ada hikmahnya, ada banyak pelajaran jika kita melihat sedikit saja atas semua kejadian yang kita alami. Karena Allah selalu punya rencana yang jauh lebih istimewa dari apa yang kita pikirkan.

Keberhasilan memang belum bisa dinikmati sekarang dan tidak secepat mungkin untuk bisa dinikmati, ada proses yang panjang dalam mencapai puncak keberhasilan., karena sukses hanya masalah perkara waktu, selama mau usaha dan yang penting tak lupa untuk senantiasa berdoa kepada yang maha kuasa, mimpi tak hanya dikepala tetapi dalam tindakan nyata.

Merantau di kota seberang bukan perkara mudah, ada banyak hal yang perlu dibiasakan, rindu keluarga sudah pasti tertancap dalam dada, bahkan keinginan untuk kembalipun semakin membara. Namun cambuk semangat dan doa orang tua yang menjadi senjata untuk terus bertahan, karena kita yakin bahwa sukses bukan perkara yang mudah, akan ada banyak pengorbanan untuk melaluinya, bukan hanya rasa rindu, tetapi waktupun akan turut dikorbankan.

Tidak ada sedikitpun kesalahan menjadi sarjana pertanian, karena sejatinya kitalah penyelamat Indonesia. Kesulitan sudah terjadi dimana-mana, kemiskinan yang semakin merajalela, kini saatnya kitalah yang akan menjadi garda terdepan sebagai penyelamat Bangsa. Karena hidup atau matinya suatu Bangsa kini ada di tangan kita. Sejuta prestasi, sejuta aktivitas akan menjadi saksi bahwa sebenarnya tugas mahasiswa bukan saja memikirkan masa depan pribadi semata, tetapi ada amanah yang tertanam dalam pundak untuk menolong nasib para petani, nelayan yang menjadi korban kerasnya hidup mempertahankan integritas Bangsa. 

Selamat berjuang gardha adhikarya, selamat meempuh perjalanan menuju pintu sukses yang semakin teruka lebar. Mari tingkatkan harapan untuk bisa berjuang bersama membangun bangsa. Membangun pertanian Indonesia.
03.18 No comments » by Unknown

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Blogroll

Pages

About